Oktober 17, 2009

Gambar / Foto Produk (Madu, Jintan Hitam/habbatussauda, Minyak Zaitun




    PRODUK BARU KAMI :  
    Susut Lemak - Pelangsing Tubuh Alami



      Jintan Hitam, Habbatussauda, Herbal Murah, Produsen Herbal

      aslimadujinten.blogspot.com






      Herba SEHATI
      Taman Tasikmadu Indah
      Kav. 29, RT.04/RW.02, Kelurahan Tasikmadu
      Lowokwaru, Kota Malang
      Bapak Herman 08125244096/0341-7699654     
      atau Ibu Intan 0341-9061010
      Facebook : hermandiri sehati/Intan Sadikin


      Oktober 16, 2009

      Cara Meruqyah



      Secara umum ruqyah terbagi menjadi dua, ruqyah sesuai dengan nilai-nilai syariah / ruqyah sya’iyyah dan ruqyah yang tidak sesuai dengan nilai-nilai syariah / ruqyah sirkiyyah.

      Pengobatan dengan ruqyah Nabawi yang riwayatnya shahih merupakan obat yang sangat bermanfaat. Dan juga suatu do’a yang dipanjatkan. Apabila do’a tersebut terhindar dari penghalang-penghalang terkabulnya do’a itu, maka ia merupakan sebab yang sangat bermanfaat dalam menolak hal-hal yang tidak disenangi dan tercapainya hal-hal yang diinginkan. Yang demikian itu termasuk salah satu obat yang sangat bermanfat, khususya yang dilakukan berkali-kali. Dan do’a pun berfungsi sebagai panangkal bala’ (musibah), mencegah dan menyembuhkannya,menghalangi turunnya, atau meringankannya jika ternyata sudah sempat turun.
      “Tidak ada yang dapat mencegah qadha’ (takdir) kecuali do’a, dan tidak ada yang dapat memberi tambahan pada umur kecuali kebajikan”.

      Tetapi disini terdapat satu hal yang harus dimengerti dengan cermat, yaitu bahwa ayat-ayat, dzikir-dzikr, do’a-do’a, dan beberapa ta-‘awwudz (permohonan perlindungan kepada Allah) yang dipergunakan untuk mengobati atau untuk ruqyah pada hakikatnya pada semua ayat, dzikir-dzikir, do’a-do’a dan ta’awwudz itu sendiri memberi manfaat yang besar dan juga dapat menyembuhkan. namun, ia memerlukan penerimaan (dari orang yang sakit) dan kekuatan orang yang mengobati dan pengaruhnya. Jika suatu penyembuhan itu gagal, maka yang demikian itu disebabkan oleh lemahnya pengaruh pelaku, atau karena tidak adanya penerimaan oleh pihak yang diobati, atau adanya rintangan yang kuat di dalamnya yang menghalangi reaksi obat.

      Pengobatan dengan ruqyah ini dapat dicapai dengan adanya dua aspek, yaitu dari pihak pasien (orang yang sakit) dan dari pihak orang yang mengobati. Yang berasal dari pihak pasien adalah berupa kekuatan dirinya dan kesungguhan bergantung kepada Allah, serta keyakinannya yang pasti bahwa Al-Qur’an itu memang penyembuh sekaligus rahmat bagi orang-orang yang beriman dan ta’awwudz yang benar yang sesuai antara hati dan lisan, maka yang demikian itu merupakan suatu bentuk perlawanan. Dan seseorang yang melakukan perlawanan tidak akan memperoleh kemenangan dari musuh kecuali dengan dua hal, yaitu:

      Pertama, keadaan senjata yang dipergunakan haruslah benar, bagus dan kedua tangan yang menggunakannya pun harus kuat. Jika salah satu dari keduanya hilang, maka senjata itu tidak banyak berarti, apalagi jika kedua hal diatas tidak ada, yaitu hatinya kosong dari tauhid, tawakkal, takwa, tawajjuh (menghadap, bergantung sepenuhnya kepada Allah), dan tidak memilki senjata.

      Kedua, dari pihak yang mengobati dengan Al Qur’an dan As Sunnah juga harus memenuhi kedua hal diatas. Oleh karena itu Ibnut Tiin berkata: “Ruqyah dengan menggunakan beberapa kalimat ta’awwudz dan juga yang lainnya dari Nama-Nama Allah adalah pengobatan rohani. Jika dilakukan oleh lisan orang-orang yang baik, maka dengan izin Allah kesembuhan tersebut akan terwujud.
      Para ulama sepakat membolehkan ruqyah dengan tiga syarat, yaitu:
      1. Ruqyah itu dengan menggunakan firman Allah, atau Asma’ dan Sifat-Nya, atau sabda Rasulullah.
      2. Ruqyah itu boleh diucapkan dalam bahasa Arab atau bahasa latin yang difahami maknanya.
      3. Harus diyakini bahwa bukanlah dzat ruqyah itu sendiri yang memberikan pengaruh, tetapi yang memberi pengaruh itu adalah kekuasaan Allah, sedangkan ruqyah hanya merupakan salah satu sebab saja.


      Adapun ruqyah syar’iyyah harus memenuhi beberapa syarat diantaranya adalah:
      1. Orang yang melakukan pengobatan / terapi (muaij) harus memiliki kebersihan aqidah, aqhlak yang terpuji dan istiqomah dalam sunnah/ibadah.
      2. Bacaan ruqyah berupa ayat-ayat al-Quran dan doa atau wirid dari rasulullah SAW yang shahih.
      3. Doa yang dibacakan jelas pengucapannya dan diketahui maknanya.
      4. Berkeyakinan bahwa ruqyah tidak berpengaruh dengan sendirinya, tetapi dengan Taqdir Allah SWT
      5. Tidak isti’anah (minta tolong) kepada jin atau yang lainnya selain Allah
      6. Tidak menggunakan benda-benda yang menimbulkan syubhat/keragu-raguan dan syirik misal: keris, akik, gantungan-gantungan dipintu, jimat-jimat dll
      7. Cara pengobatannya harus sesuai dengan nilai-nilai syariah, menutup aurat, khususnya penanganan pasien lawan jenis harus ada mahramnya
      Sehingga ruqyah yang tidak memiliki syarat sebagaimana kriteria diatas dapat dikatakan ruqyah syirkiyyah . Beberapa contoh ruqyah dan pengobatan yang tidak sesuai dengan syariah diantaranya:
      1. Meminta bantuan pada jin, bersumpah kepada jin dan memenuhi permintaan / syarat dari jin yang mengganggu
      2. Ruqyah yang dibacakan oleh tukang sihir
      3. Bersandar hanya pada ruqyah, bukan pada Allah
      4. Mencampuradukkan ayat-ayat al-Qur’an dengan bacaan yang lain yang tidak diketahui artinya
      5. Ruqyah yang menggunakan sesajen
      6. Ruqyah dengan menggunakan alat yang dapat mengarah pada syirik dan bid’ah
      7. Memenjarakan jin dan menyiksanya

      Ruqyah yang utama adalah dengan melakukan penjagaan terhadap diri sendiri dari berbagai macam gangguan jin dan sihir. Hal ini lebih utama dari meminta ruqyah kepada orang lainnya sebagaimana Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ Fatawa pernah berkata: “ Sesungguhnya Tauhid yang lurus dan benar yang dimiliki seorang muslim adalah senjata untuk mengusir syaithan

      Oleh karena itu bagi orang yang beriman harus senantiasa meruqyah dirinya sendiri/ ruqyah dzatiah dalam kesehariannya dengan berbagai cara diantaranya:
      1. Memperbanyak dzikir dan doa yang ma’tsur dari Rasulullah SAW, khususnya setiap pagi dan sore setelah sholat shubuh dan ashar/sholat wajib
      2. Membaca Al-Qur’an rutin setiap hari
      3. Meningkatkan ibadah dan pendekatan diri pada Allah SWT
      4. Menjauhi tempat-tempat masksiat
      5. Mengikuti mejelis ilmu/taklim dan duduk bersama orang-orang sholeh.
      Di kutip oleh : Herman Ali Sadikin, S.T.
      *) Sumber:
      1. Doa dan Penyembuhan dengan Al-Quran dan As-Sunnah, Syaikh Said Al Qahthani, Al-Qawam, 2003
      2. Ruqyah Mengobati Guna-guna dan Sihir, Yazid bin Abd Qadir Jawas, Pustaka Imam Asy-Syafi’I, 2005
      3. Bayan Dewan Syariah Pusat PKS tentang Ruqyah nomor: 05/B/K/DSP-PKS/XII/1426




      Hubungi Herba SEHATI

      PENTINGNYA PENYEMBUHAN DENGAN AL QUR-AN & AS SUNNAH

      Tidak diragukan lagi bahwa penyembuhan dengan Al Qur-an dan dengan apa yang ditegaskan dari Nabi SAW berupa ruqyah, merupakan penyembuhan yang bermanfaat sekaligus penawar yang sempurna. Ruqyah jamaknya adalah ruqaa, yaitu bacaan-bacaan untuk pengobatan yang syar’i (yaitu berdasarkan pada riwayat yang shahih,atau sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati oleh para ulama)
      Allah SWT berfirman : “Katakanlah: Al Qur-an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Fushshilat: 44) Dalam surat yang lainnya “Dan Kami turunkan dari Al Qur-an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Israa’: 82)
      Pengertian “dari Al Qur-an” , pada ayat di atas adalah Al Qur-an itu sendiri. Karena Al Qur-an secara keseluruhan adalah penyembuh, sebagaimana yang telah disebutkan dalam ayat di atas. Allah SWT berfirman :“Hai sekalian manusia, sesungguhnya telah datang kepada kalian pelajaran dari Rabb kalian, dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus: 57)
      Dengan demikian Al Qur-an merupakan penyembuh yang sempurna diantara seluruh obat hati dan juga obat fisik, sekaligus sebagai obat bagi seluruh penyakit dunia dan akhirat. Tidak setiap orang mampu dan mempunyai kemampuan untuk melakukan penyembuhan dengan Al Qur-an. Jika pengobatan dan penyembuhan itu dilakukan secara baik terhadap penyakit dengan didasari kepercayaan da keimanan, penerimaan yang penuh, keyakinan yang pasti, pemenuhan syarat-syaratnya, maka tidak ada satu penyakit pun yang mampu melawannya untuk selamanya. Bagaimana mungkin penyakit-penyakit itu akan menentang dan melawan firman-firman Rabb bumi dan langit yang jika (firman-firman itu) turun ke gunung, maka ia akan memporak-porandakan gunung-gunung tersebut, atau jika turun ke bumi, niscaya ia akan membelahnya.
      Oleh karena itu, tidak ada satu penyekit hati dan juga penyakit fisik pun melainkan di dalam Al Qur-an terdapat jalan penyembuhannya, penyebabnya serta pencegahan terhadapnya bagi orang yang dikaruniai pemahaman oleh Allah terhadap kitab-Nya. Dan Allah menyebutkan di dalam Al Qur’an beberapa penyakit hati dan fisik, juga disertai penyebutan penyembuhan hati dan juga fisik.
      Al-‘Allamah Ibnul Qayyim mengemukakan: “Barang siapa yang tidak dapat disembuhkan oleh Al-Qur’an, berarti Allah tidak memberikan kesembuhan kepadanya. Dan barang siapa yang tidak dicukupkan oleh Al Qur’an, maka Allah tidak memberikan kecukupan kepadanya”.
      Jika seorang hamba melakukan penyembuhan dengan Al-Qur’an secara baik dan benar, niscaya dia akan melihat pengaruh yang sangat menakjubkan dan dalam penyembuhan yang cepat. Imam Ibnul Qayyim berkata: “Pada suatu ketika aku pernah jatuh sakit, tetapi aku tidak menemukan seorang dokter atau obat penyembuh. Lalu aku berusaha mengobati dan menyembuhkan diriku dengan surat Al-Faatihah, maka aku melihat pengaruh yang sangat menakjubkan. Aku ambil segelas air zam-zam dan membacakan padanya surat Al-Faatihah berkali-kali, lalu aku meminumnya hingga aku mendapatkan kesembuhan total. Selanjutnya aku bersandar dengan cara tersebut dalam mengobati berbagai penyakit dan aku merasakan manfaat yang sangat besar. Kemudian aku beritahukan kepada orang banyak yang mengeluhkan suatu penyakit dan banyak dari mereka yang sembuh dengan cepat”.

      Hukum Ruqyah
      Para ulama berpendapat bahwa pada dasarnya ruqyah secara umum dilarang, kecuali Ruqyah Syariah. Rasulullah SAW bersabda: “ Sesungguhnya ruqyah (mantera/jampi-jampi), tamimah (jimat) dan tiwalah (pellet/bundelan) adalah kemusrikan ” (HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Al-Hakim).
      Rasulullah SAW bersabda: “ Barang siapa menggantungkan sesuatu, maka dirinya akan diserahkan/diwakilkan kepadanya” (HR Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud dan Al-Hakim).
      Dari Imran, Rasulullah SAW bersabda: “ Akan masuk surga ummatku 70 ribu orang dengan tanpa hisab “. Sahabat bertanya, “ Siapa mereka wahai Rasulullah ? ” Rasulullah SAW bersabda :” Mereka adalah orang yang tidak berobat dengan kay (besi panas), tidak meminta diruqyah dan mereka bertawakal pada Allah ” (HR. Bukhari dan Muslim)
      Para ulama banyak mebicarakan tentang hadis tersebut. Ulama sepakat bahwa Ruqyah secara umum dilarang, kecuali tidak ada unsur syiriknya. Mereka juga sepakat membolehkannya ruqyah syar’iyah, yaitu membacakan Qur’an dan doa-doa ma’tsur lainnya untuk penjagaan dan penyembuhan penyakit.
      Dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi syarh kitab Sunan at-Tirmidzi, integrasi dari hukum ruqyah adalah bahwa jika ruqyah dengan tidak menggunakan Asma Allah, Sifat-sifatNya, FirmanNya dalam kitab suci, atau tidak menggunakan bahasa Arab dan meyakini dengan hal seperti tersebut bisa bermanfaat (ruqyah syirkiyah), maka tidak diragukan lagi itu bagian dari bersandar pada ruqyah. Oleh karena itu dilarang. Dalam kontek ini Rasulullah bersabda: “ Tidaklah bertawakal orang yang minta di ruqyah “ (HR Tirmidzi)
      Adapun selain itu, seperti berlindung dengan Al-Qur’an, Asma’ Allah SWT dan ruqyah yang diriwayatkan dalam hadis, maka itu tidak dilarang. Dalam kontek ini Rasulullah bersabda kepada orang yang meruqyah dedngan Al-Qur’an dan mengambil upah: “ Orang mengambil ruqyah dengan batil, sedang saya mengambil ruqyah dengan benar “ (HR. Tirmidzi)
      Di kutip oleh : Herman Ali Sadikin, S.T.
      *) Sumber:
      1. Doa dan Penyembuhan dengan Al-Quran dan As-Sunnah, Syaikh Said Al Qahthani, Al-Qawam, 2003
      2. Ruqyah Mengobati Guna-guna dan Sihir, Yazid bin Abd Qadir Jawas, Pustaka Imam Asy-Syafi’I, 2005
      3. Bayan Dewan Syariah Pusat PKS tentang Ruqyah nomor: 05/B/K/DSP-PKS/XII/1426


      Oktober 07, 2009

      Ada Apa dengan JINTEN HITAM ?



      Nama Lain Jinten Hitam :
      *Black Cumin / Fitch
      *Black Seed
      *Kalonji
      *Habbatussauda’
      *Nigella sativa L


      Kandungan Jinten Hitam
      Komposisi zat kimia alami yang terkandung secara umum :
      *40% minyak konstan
      *1,5% minyak esensial
      *15 asam amino
      *Protein, ion kalsium, zat besi, ion sodium, potassium
      *Kandungan utama (khas) :
      *Thymoquinone (TQ)
      *Dithymoquinone (DTQ)
      *Thymohidroquinone (THQ)
      *Thymol (THY)
      Juga mengandung :
      *Vit A, B1, B2, B6, C, E, niasin

      Dari berbagai penelitian disimpulkan bahwa khasiat jinten hitam sangat besar. Hal ini karena kandungan spesifiknya memiliki senjata khusus untuk menghancurkan segala jenis penyakit dalam system kekebalan tubuh manusia.
      Khasiat jinten hitam secara umum :
      *Melawan virus
      *Melawan sel-sel kanker
      *Meningkatkan kerja sel imunitas
      *Melawan bakteri/kuman-kuman ganas
      *Anti depresi
      *Anti biotik

      Menurut berbagai penelitian dan pengalaman :
      *Mengobati demam, flu, sakit kepala, batuk, radang tenggorokan
      *Mengobati asma, anti alergi, anti bronchitis, anti histamine, anti spasmodic
      *Mengobati peradangan, anti tukak lambung, magh
      *Obat pencahar
      *Memperlancar haid, mengurangi syndrom haid
      *Anti diabetes mellitus
      *Membantu penyakit asam urat, rematik
      *Mengobati anemia, meningkatkan kadar Hb dan sel darah merah, juga meningkatkan sel darah putih
      *Membantu memperbanyak produksi ASI
      *Menghambat aktivitas infeksi HIV (AIDS)
      *Meningkatkan vitalitas
      Dll

      Jinten hitam aman digunakan artinya tidak menimbulkan efek toksid bagi tubuh. Namun demikian sebagai manusia bijak dalam mengkonsumsinya tetap sesuai dosis yang dianjurkan dan tidak berlebihan.
      Jinten Hitam biasanya dikonsumsi dalam bentuk serbuk/kapsul. Ada pula yang berbentuk minyak. Sebagian ada yang mencampurkannya dengan madu. Cara-cara ini sesuai dengan jenis penyakit dan kenyamanan penderita.

      Herba SEHATI menyediakan Jinten Hitam dalam bentuk kapsul, bubuk dan Madu Jinten. Madu Jinten adalah campuran dari madu murni dan jinten hitam bubuk. Dalam pengemasannya diupayakan dengan diiringi do'a-do'a khusus dari Al Qur-an dan Al Hadits.

      Alamat Lengkap Herba SEHATI

      %%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%

      Herba SEHATI



      Taman Tasikmadu Indah

      Kav.29, RT.04/RW.02
      Kel.Tasikmadu, Kec.Lowokwaru
      Kota Malang


      Ibu Intan
      085855815712



      Facebook : Intan Sadikin
       



      Email : hermandiri@yahoo.co.id

      Bisa Telepon atau SMS

      Manfaatkan Chatbox (Buku Tamu) di kolom kanan

      *************************************



      INFO  PENTING :


      7 Rumusan Penggebrak

      Untuk Melipatgandakan Profit Bisnis Anda

      Hingga 5 Kali Lipat

      Hanya Dengan Memanfaatkan

       Potensi Kekuatan BLOG di Internet!

      Klik di sini

      Manfaat MADU



      Apa Manfaat madu?

      Untuk meningkatkan vitalitas dan memberikan energi siap pakai
      Untuk meningkatkan jumlah haemoglobin, menyembuhkan dan mencegah anemia yang disebabkan oleh factor nutrisi
      Menyediakan kebutuhan tubuh terhadap vitamin dan mineral
      Jika diminum bersama cuka dapat mengurangi radang sendi (arthritis)
      Melawan pilek dan infeksi saluran pernafasan
      Membantu penyembuhan luka pada saluran pencernaan
      Dll


      Madu dan Diabetes

      Untuk penderita diabetes disarankan madu randu karena kandungan glukosanya lebih kecil dari madu bunga lain. Hanya saja untuk lebih amannya penderita tetap berkonsultasi dengan dokter. Dan harus benar-benar madu asli, karena jika yang dikonsumsi madu palsu maka penyakitnyapun dimungkinkan lebih parah.


      Oktober 06, 2009

      Tentang Keaslian Madu

      Katanya madu asli dikorek api bisa nyala? Apa benar?
      Benar, jika madu yang dikorek api tadi panennya muda, disimpan lama sehingga mengalami fermentasi (kadar alcohol dalam madu tinggi) sehingga saat dikorek bisa terbakar

      Katanya madu asli telur bisa matang? Benarkah?
      Sebenarnya itu bukan matang. Sifat madu adalah asam sedang telur mengandung protein dan lemak jika keduanya dicampur terjadi penggumpalan (koagulasi). Jadi hanya menggumpal dan tidak matang

      Katanya jika madunya asli semut tidak mau? Apa benar?
      Tidak benar, rasa madu manis pasti semut tergoda mendatanginya. Bahkan ada beberapa jenis semut yang memang suka minum madu yaitu:
      *Semut pudak (badannya kecil, warnanya putih, baunya apek dan gatal bila menggigit)
      *Semut hitam (dari perut ke ekor lancip)
      *Semut gramang (badannya bulat warnanya coklat kekuningan)

      Bagaimana cara menguji/mngetes madu asli?
      1. Cara sederhana : ambil 1 gelas air putih lalu tuang madu kedalam gelas jika madu jatuh lurus kedasar gelas dan tidak langsung keruh sebelum diaduk berarti madunya bagus. Jika dituang dan belum diaduk sudah keruh seperti sirup berarti bukan madu.
      2. Jika diuji dengan Refraktometer kadar air harus lebih rendah dari 20,5% dan rasanya normal sesuai jenis. Dengan kadar air yang rendah sangat sulit dipalsu tanpa berubah rasa.
      3. Uji Diastase di laboratorium



      Hubungi Herba SEHATI

      Memilih Madu yang Berkualitas



      Secara singkat kualitas madu asli ditentukan oleh kematangan madu dan kadar air. Selebihnya anda bisa membaca disini. Untuk madu Indonesia telah diterbitkan SNI bagi peternak madu. Ini untuk menjaga keaslian madu dan kwalitasnya.

      Standar Madu Asli berdasarkan SNI 01-3545-2004
      Jenis Uji---------------------------Satuan----------------------SNI
      Aktifitas Enzim Diastase----------------DN------------------------Min. 3
      Hidroxy Methyl Furfural (HMF)-------Mg/kg---------------------Maks. 50
      Kadar air------------------------------% b/b---------------------Maks 22
      Gula Pereduksi------------------------%b/b----------------------Min. 65
      Sukrosa--------------------------------%b/b-----------------------Maks. 5
      Keasaman--------------------------Ml N NaOH/kg-----------------Maks. 50
      Abu-------------------------------------% b/b--------------------Maks. 0.50
      Logam arsen (As)---------------------Mg/kg--------------------Maks. 0.50

      Ada yang menyarankan untuk mendapatkan madu asli lebih baik membeli di peternakan yang dikenal. Tetapi ternyata ada juga peternak yang sengaja membuat madu palsu atau campuran. Sedikit tentang madu asli bisa anda baca di sini, mungkin lain kali kami akan memposting tentang apa itu madu palsu/campuran.
      Madu SEHATI menggunakan madu asli dan murni tanpa campuran, juga dipilih dengan kualitas terbaik. Madu yang digunakan dengan kadar air dibawah 21%.
      Hal ini karena umumnya para konsumen Madu Sehati adalah orang-orang dalam terapi kesembuhan berbagai penyakit. Dengan memilih madu yg berkualitas terbaik akan membantu kesembuhan berbagai penyakit.
      InsyaAllah....................................

      Benarkah Madu Makanan Terbaik ?

      Madu adalah Makanan Terbaik dan Obat bagi Penyakit
      Allah Azza wa Jalla berfirman tentang lebah penghasil madu,
      “Dan Rabb-mu mengilhamkan kepada lebah: ‘Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia’. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Rabb-mu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan.” (An Nahl: 68-69)

      Sungguh Maha Besar Allah, dari 114 surat dalam Al Qur-an satu ayat dinamai An Nahl yang berarti lebah. Sebegitu pentingkah seekor lebah bagi kita hingga namanya dicantumkan dalam Al Qur-an?

      Sebenarnya Apakah madu itu?
      Madu adalah cairan manis dari bahan utama nectar yang diolah secara alami oleh lebah, dibawa di kantung madu yang ada di dalam tubuh lebah dan disimpan dalam sarang. Madu mengandung substansi mineral (natrium, kalsium, magnesium, cuprun, aluminium, mangaan, besi, fosfor) dan berkalori +/- 3280 cal/kg. Madu juga mengandung sekitar 100 unsur yang berbeda yang dianggap sangat urgen bagi tubuh manusia. Madu kaya dengan vit B1, B5 dan G. Daya menyehatkan dan daya terapiotik yang terkandung dalam madu telah banyak diakui masyarakat luas. Fruktosa dan glukosa merupakan zat utama yang merupakan gula sederhana (monosakarida). Gula sederhana lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan bentuk lain. Karena tidak membutuhkan proses tambahan seperti yang diperlukan oleh gula putih (disakarida).

      Dari mana asal madu?
      Sebelum nectar menjadi madu ia memerlukan empat tahap, yaitu:
      1. Pengumpulan nectar dari bunga, pada saat lebah menghisap madu dengan lidah panjang yang berbentuk tabung(proboscis) maka terjadilah kontak antara nectar dengan cairan ludah (saliva) lebah yang mengandung enzim-enzim hidrolase dan terjadilah pemecahan gula.
      2. Pengubahan gula nektarmenjadi gula invert. Nektar yang dibawa lebah pekerja ke sarang ditukar dari mulut ke mulut beberapa kali, dan selama proses ini nektar diubah menjadi gula.
      3. Pengurangan kadar air. Nektar yang masuk dalam kantung madu (honey sack) ini terjadi pula pengurangan kadar air hingga mencapai kadar kurang lebih 40 %.
      4. Pematangan madu di sarang lebah. Selama tahap pematangan terjadilah proses inversi (perubahan) gula di dalam kantung madu yang dilanjutkan dalam sarang, khususnya dalam sel yang masih terbuka. Sementara proses inversi terus berlanjut terjadi pula proses pengurangan kadar air. Evaporasi atau penguapan air dari nektar dilakukan dengan cara pengipasan oleh sayap-sayap lebah. Pengurangan kadar air terutama disebabkan oleh perbedaan tekanan uap antara cairan bakal madu dengan udara luar. Perbedaan tersebut terutama disebabkan karena bantuan kipasan sayap lebah yang dapat mengatur ventilasi sehingga kadar air dapat turun sampai 16 – 20%. Proses inilah yang menentukan kwalitas madu jadi apakah madu telah matang betul atau tidak, apakah kadar air rendah atau tinggi dari situlah ditentukan kwalitas madu. Dengan kata lain kwalitas madu ditentukan oleh kematangan madu dan kadar air bukan oleh jenis nektar, atau bunga dimana nektar berasal. Jenis bungan atau nektar akan menentukan jenis madu bukan kwalitas madu.